Observasi Perilaku Guru
Panduan Komentar untuk Aktivitas Interaktif & Umpan Balik Konstruktif
- "Guru perlu segera mengubah alur pembelajaran, mulai dari merancang aktivitas yang membutuhkan respon verbal atau fisik dari murid, bukan hanya mendengarkan."
- "Disarankan untuk mencoba teknik 'Think-Pair-Share' sebagai langkah awal untuk memperkenalkan diskusi dan kolaborasi yang terstruktur."
- "Gunakan sumber belajar yang beragam (visual, audio, teks) untuk merangsang partisipasi aktif murid."
Contoh Komentar KS:
"Guru sudah mengelompokkan murid untuk berdiskusi, namun instruksi tugas kurang jelas sehingga murid banyak bertanya dan bingung bagaimana memulai. Diskusi didominasi oleh satu atau dua murid yang pandai dalam kelompok, dan yang lain hanya menunggu hasil akhir. Aktivitas interaktif terasa terburu-buru dan tidak maksimal."
- "Perjelas dan visualisasikan langkah-langkah (prosedur) kerja kelompok sebelum kegiatan dimulai. Pastikan setiap murid memahami perannya dalam kelompok."
- "Implementasikan struktur kolaboratif (seperti Jigsaw atau Gallery Walk) yang mewajibkan semua murid untuk berkontribusi dan berbagi informasi."
- "Lakukan monitoring aktif selama diskusi, berikan intervensi berupa pertanyaan yang menantang dan libatkan murid yang cenderung diam."
Contoh Komentar KS:
"Guru secara efektif menggunakan pertanyaan terbuka (open-ended) dan berkeliling memfasilitasi kelompok yang berbeda. Murid menunjukkan inisiatif yang tinggi dalam berkolaborasi, saling mengajari satu sama lain, dan percaya diri dalam mempresentasikan hasil diskusi mereka. Diskusi berjalan hidup, terarah, dan setiap anggota kelompok berkontribusi."
- "Pertahankan struktur kelompok dan teknik pertanyaan yang sangat efektif ini. Dokumentasikan dan jadikan model bagi guru lain di sekolah."
- "Tingkatkan praktik ini dengan mengintegrasikan teknologi atau alat bantu interaktif (seperti papan tulis digital kolaboratif atau kuis interaktif) untuk memperluas jangkauan aktivitas dan mendorong kreativitas murid."
- "Coba terapkan strategi ini untuk materi yang lebih kompleks untuk melihat apakah tingkat interaksi dan pemahaman murid tetap terjaga."
Contoh Komentar KS:
"Guru [Nama Guru] cenderung hanya memberikan umpan balik berupa penilaian singkat (misalnya: 'Bagus' atau 'Salah, coba lagi') tanpa menjelaskan mengapa. Umpan balik yang diberikan terlalu umum dan hanya berfokus pada hasil akhir. Murid-murid terlihat tidak tahu langkah selanjutnya yang harus mereka lakukan untuk memperbaiki tugas atau pekerjaan mereka."
- "Guru harus mulai menerapkan format umpan balik spesifik yang mencakup: pujian (apa yang sudah baik), saran (area yang perlu ditingkatkan), dan dorongan (harapan untuk perbaikan)."
- "Coba gunakan umpan balik dalam bentuk pertanyaan (misalnya: 'Bagaimana caramu mendapatkan hasil ini?' atau 'Apa yang bisa kamu lakukan untuk membuat kalimat ini lebih kuat?') untuk mendorong refleksi mandiri murid."
- "Berikan waktu khusus bagi murid untuk membaca umpan balik dan melakukan perbaikan sebelum beralih ke materi berikutnya."
Contoh Komentar KS:
"Guru sudah memberikan umpan balik secara tertulis, namun hanya untuk beberapa murid terpilih atau yang nilainya rendah saja. Umpan balik yang diberikan cenderung berupa saran langsung tentang apa yang harus diperbaiki, bukan pertanyaan yang menstimulasi pemikiran murid. Akibatnya, murid hanya menyalin perbaikan dari Guru tanpa pemahaman yang utuh."
- "Pastikan semua murid menerima umpan balik yang spesifik dan konstruktif, baik secara lisan maupun tertulis, untuk setiap tugas utama."
- "Terapkan Teknik Feed Up, Feed Back, Feed Forward. Fokuskan umpan balik pada Feed Forward (langkah perbaikan ke depan) untuk mendorong pengembangan kompetensi, bukan hanya koreksi kesalahan masa lalu."
- "Ajari murid cara memberikan umpan balik sesama teman (peer-feedback) yang berfokus pada kriteria keberhasilan yang sudah ditetapkan."
Contoh Komentar KS:
"Guru [Nama Guru] secara konsisten memberikan umpan balik yang sangat detail dan personal untuk setiap murid, berfokus pada proses belajar mereka. Umpan balik tersebut menstimulasi pemikiran murid dan selalu diakhiri dengan dorongan untuk perbaikan. Murid menunjukkan motivasi internal yang tinggi, aktif melakukan revisi, dan menggunakan umpan balik sebagai panduan belajar mereka selanjutnya."
- "Ini adalah praktik yang luar biasa. Pertimbangkan untuk mengubah umpan balik lisan menjadi rekaman suara pendek atau video (vlog) bagi murid yang memiliki preferensi audio untuk coaching yang lebih mendalam dan personal."
- "Berdayakan murid untuk menciptakan rubrik penilaian mereka sendiri setelah menerima umpan balik yang efektif, sehingga mereka memiliki target perbaikan yang lebih jelas dan mandiri."
- "Teruslah mencari referensi dan berkolaborasi dengan guru lain untuk mengeksplorasi strategi self-assessment (penilaian diri) bagi murid."
Contoh Komentar KS:
"Pembelajaran didominasi oleh metode ceramah satu arah. Guru [Nama Guru] menghabiskan sebagian besar waktu untuk menjelaskan materi dan jarang memberikan kesempatan bagi murid untuk berdiskusi atau memecahkan masalah bersama. Murid-murid terlihat pasif, hanya mencatat, dan kurang antusias menunjukkan pemahaman mereka."